Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan

 Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan

Efek buruk stres terhadap kesehatan fisik dan mental sudah diketahui dengan baik. Ketika stres menjadi berlebihan dan berkepanjangan, risiko masalah kesehatan mental dan masalah medis meningkat. Stres jangka panjang meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, masalah penggunaan zat, masalah tidur, nyeri dan keluhan tubuh seperti ketegangan otot.

Stres memiliki peran kausal dalam perkembangan beberapa gangguan psikologis, seperti gangguan depresi mayor atau gangguan stres pascatrauma, dan dapat berdampak negatif pada semua fase perkembangan penyakit fisiologis dan psikologis termasuk eksaserbasi gejala, peningkatan resistensi pengobatan, penundaan pemulihan, dan peningkatan kekambuhan. Stres terhadap kehidupan baru-baru ini dilaporkan menjadi faktor yang berkontribusi pada 60-80% kunjungan penyedia layanan kesehatan di Amerika Serikat. Karena sebagian besar stresor utama yang diidentifikasi oleh anggota masyarakat Amerika bersifat psikologis daripada fisiologis, memahami dan mengurangi hubungan negatif antara stres dan kesehatan merupakan isu sentral bagi psikologi kesehatan.

Pengertian Stres

Stres adalah perasaan ketegangan emosional atau fisik. Stres bisa datang dari peristiwa atau pemikiran apa pun yang membuat kita merasa frustrasi, marah, atau gugup. Stres adalah reaksi tubuh kita terhadap tantangan atau tuntutan. Dalam ledakan singkat, stres bisa menjadi positif, seperti ketika membantu kita menghindari bahaya atau memenuhi tenggat waktu.

Landasan untuk studi ilmiah tentang stres didirikan dengan kuat oleh ahli fisiologi Walter Cannon dan ahli endokrinologi Hans Selye. Cannon, sebagai ahli fisiologi di Harvard Medical School (1900–1945), menciptakan istilah homeostasis untuk mewakili proses fisiologis rumit yang beroperasi secara terkoordinasi untuk memastikan stabilitas fungsi seluler dan fisiologis dalam tubuh. Cannon berperan penting dalam menentukan peran penting yang dimainkan sistem saraf simpatik (sympathetic nervous system disingkat SNS) dalam memulihkan homeostasis dalam menghadapi berbagai gangguan lingkungan atau internal. Dia menggambarkan efek pluripoten dari aktivasi SNS sebagai mediasi perubahan fisiologis utama dalam tubuh, seperti mobilisasi energi dan peningkatan fungsi kardiovaskular, yang mendukung respons "fight-or-flight" terhadap ancaman fisik.

Hans Selye, saat bekerja (1936–1982) di Universitas McGill dan Universite de Montreal, secara ekstensif mengkarakterisasi dalam eksperimen laboratorium terkontrol efek fisiologis stres. Sementara Cannon mengemukakan pentingnya SNS, Selye menetapkan bahwa mediator fisiologis kunci lain dari respons stres tubuh adalah peningkatan sekresi hormon glukokortikoid sebagai akibat dari aktivasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA). Selye menyebut stresor sebagai faktor penyebab stres dan respons stres sebagai respons adaptif tubuh terhadap stresor. Dia mengusulkan teori bahwa berbagai pengalaman (stres) memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh yang sama pada tubuh (stres), yang dapat menyebabkan efek merugikan bila berkelanjutan. Namun, tubuh dapat mendeteksi keadaan stres ini dan merespons secara efektif dengan memasang respons stres yang terkoordinasi. Selye menggambarkan keadaan stres ini sebagai tuntutan nonspesifik yang ditempatkan pada tubuh. Terlepas dari berbagai teka-teki teoretis seputar sifat keadaan stres ini, para peneliti telah membuat sejumlah penemuan penting mengenai neurobiologi stres.

                                                                                    

Posting Komentar untuk "Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan"