Jenis-Jenis Stresor dan Respon Stres

 Jenis-Jenis Stresor

Pembagian stresor menjadi dua jenis umum, fisiologis dan psikologis, telah terbukti berguna untuk mempelajari sirkuit saraf spesifik yang mendasari perannya dalam pemrosesan dan koordinasi respons terhadap stresor ini. Stresor fisiologis adalah perubahan keadaan fisiologis yang menimbulkan penyesuaian homeostatis otonom yang ditandai dengan gejela, seperti hipotermia, hipoksia, dehidrasi, kerusakan jaringan, hipotensi, dan perdarahan. Stresor ini juga disebut sebagai stresor interoseptif atau sistemik.

Temuan penting dari penelitian stres adalah bahwa dua sistem respons stres fisiologis utama, sympathetic nervous system dan hipotalamus-hipofisis-adrenal (SNS dan HPA) tidak hanya diaktifkan setelah gangguan homeostasis terdeteksi tetapi juga oleh berbagai situasi lingkungan atau psikososial yang tidak mengganggu fungsi fisiologis itu sendiri. Beberapa dari apa yang disebut stresor psikologis (atau prosesi) ini adalah rangsangan lingkungan yang tampaknya secara bawaan diakui sebagai ancaman langsung terhadap kesejahteraan fisiologis, seperti serangan fisik, suara keras yang tiba-tiba, tabrakan yang akan datang dengan objek yang bergerak cepat, atau tertatih-tatih di tepi jurang yang tinggi. Namun, respons stres fisiologis juga secara efektif dipicu oleh banyak situasi pengalaman lain yang tidak mencerminkan bahaya fisik yang akan datang, seperti berbicara di depan umum, keadaan sosial baru, kemacetan lalu lintas, kesulitan hubungan, ketidakamanan finansial, dan masalah kinerja. Selain itu, stresor psikologis dapat dihasilkan sendiri (misalnya, ingatan pengalaman traumatis dan antisipasi hasil negatif di masa depan). Penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor psikologis yang mendasari yang dimiliki oleh berbagai situasi psikososial yang dianggap stres, dan faktor-faktor ini termasuk kurangnya pengendalian, kurangnya prediktabilitas, kebaruan, dan ancaman evaluasi sosial.



Kemampuan untuk merespons stresor psikologis dengan respons stres fisiologis memberikan keuntungan adaptif yang cukup besar bagi organisme. Jika organisme mampu memulai respon stres fisiologis tidak hanya untuk serangan fisik langsung (misalnya, serangan dari predator) tetapi juga untuk isyarat yang terkait dengan stres (misalnya, bau, suara, atau melihat predator di dekatnya), maka respons stres fisiologis mungkin penting bagi kemampuan organisme untuk menghindari stresor atau mungkin secara optimal mempersiapkan organisme untuk menghadapi stresor berikutnya. Selain itu, kemampuan ini dapat memanfaatkan pengalaman sebelumnya (yaitu, pembelajaran dan memori), sehingga isyarat lingkungan yang sebelumnya netral, ketika dipasangkan dengan stresor, selanjutnya akan cukup untuk menimbulkan respons stres fisiologis. Kemampuan tidak hanya untuk menanggapi stresor fisik langsung tetapi juga untuk mengantisipasi dan mempersiapkan stres di masa depan adalah aspek kunci dari neurobiologi stres evolusioner. Namun, dalam masyarakat modern, banyak stresor psikososial yang kompleks tidak terkait dengan ancaman fisik yang akan datang terhadap kesejahteraan, dan akibatnya aktivasi respons stres fisiologis dalam situasi ini tidak adaptif dan berkontribusi pada efek buruk stres kronis pada kesehatan.

Jenis-Jenis Respons Stres

Stresor fisiologis dan psikologis tidak hanya menimbulkan respons fisiologis tetapi juga respons psikologis. Tanggapan psikologis sering kali mencakup generasi keadaan emosional, seperti ketakutan, kecemasan, atau frustrasi, serta pergeseran perhatian (misalnya, kewaspadaan berlebihan), pengambilan keputusan (misalnya, bias), dan proses memori. Aspek psikologis dari respons stres ini penting untuk motivasi dan koordinasi respons perilaku adaptif. Pentingnya respons perilaku terhadap stres ditampilkan sejak awal dalam fisiologi respons stres oleh Cannon saat ia membingkai pentingnya respons fisiologis SNS dalam hal perilaku -respons “fight or flight”. Respons perilaku dasar lainnya yang ditimbulkan oleh stresor termasuk pembekuan dan penarikan, tetapi aspek psikologis dari respons terhadap stres juga dapat memotivasi strategi perilaku yang rumit untuk menghindari atau mengurangi stres. Tidak ada respons fisiologis atau psikologis sendiri, atau dalam kombinasi, merupakan respons khusus yang disediakan untuk memerangi stres. Masing-masing dapat terjadi dalam konteks lain, dan oleh karena itu kehadiran respons ini bukan merupakan ukuran pasti dari stres, meskipun mereka mungkin merupakan biomarker yang berguna yang terkait dengan stres.

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Stresor dan Respon Stres"