Perhatian atau Atensi menurut Psikoneurologi

Atensi atau perhatian memiliki definisi yang bersifat intuitif. Ssebagian besar dari kita percaya bahwa kita tahu apa itu perhatian, tetapi sulit untuk mengoperasionalkannya. Karena ini adalah proses yang didistribusikan secara luas ke seluruh otak, jaringan yang berbeda di dalam otak telah diusulkan untuk menjelaskan berbagai jenis perhatian.

Dalam beberapa hal perhatian dan persepsi serupa. kita perlu mendengar, melihat, atau merasakan rangsangan untuk memperhatikannya. Tapi kita juga bisa memperhatikan masukan internal seperti pemikiran dan ide. Seseorang dapat terganggu oleh pikiran yang terus mengganggu pikiran orang lain serta ingatan yang dapat dipanggil oleh bau atau lagu di radio. Dengan cara ini, persepsi dan perhatian menjadi konstruksi yang terpisah tetapi terkait.

Ketika stimulus dirasakan, awalnya persepsi berada pada tingkat indra. Pemrosesan informasi tambahan kemudian terjadi di mana tautan untuk penyandian dibuat agar informasi dapat diproses lebih lanjut. Pada tingkat ini, pemrosesannya murni perseptual. Setelah analisis dan pengkodean stimulus terjadi, tahap pemrosesan informasi yang lebih tinggi digunakan dan perhatian mulai berperan. Umumnya rangsangan yang menonjol diperhatikan dan diproses dan, selanjutnya, orang tersebut menjadi sadar akan rangsangan tersebut.

Menurut Broadbent (1970), informasi yang paling menonjol dari suatu stimulus secara selektif diperhatikan sementara informasi yang tidak relevan dibuang. Dengan cara ini rangsangan dipilih untuk diperhatikan sehingga seseorang tidak menjadi kewalahan oleh rangsangan yang terlalu banyak. Namun, kadang-kadang, informasi tanpa pengawasan yang tidak sepenuhnya dihapus dari kesadaran sadar dirasakan oleh orang tersebut. Jika informasi ini cukup penting, mungkin diperhatikan dan dipilih untuk diproses lebih lanjut. Pemilihan ini memungkinkan rangsangan yang sebelumnya tidak relevan menjadi relevan ketika proses perhatian beralih dari input yang diperhatikan ke input yang tidak dijaga.

Woldoroff dan Hillyard (1991) mempelajari tanggapan dari memperhatikan satu telinga sementara mengabaikan masukan ke telinga yang lain. Temuan menunjukkan bahwa aktivitas otak menunjukkan respons yang lebih besar terhadap rangsangan yang hadir dibandingkan dengan yang tidak dijaga. Teknik neuroimaging dapat melacak tingkat aktivitas otak ke lokasi tertentu. Sistem kontrol perhatian telah ditemukan untuk mempengaruhi bagaimana neuron menginterpretasikan fitur dari rangsangan yang hadir atau tidak dijaga. Dengan kata lain, perhatian mengarahkan neuron mana yang menyala sebagai respons terhadap masukan perseptual. Misalnya, ketika seorang siswa menghadiri presentasi guru di kelas, neuron di area pemahaman pendengaran dan bahasa otak menjadi aktif sementara neuron di area motorik atau sensorik otak tidak diaktifkan. Dengan memiliki area otak tertentu yang diberi energi untuk jenis tugas tertentu, orang tersebut dapat memusatkan perhatian pada aspek-aspek tersebut dan mengabaikan suara-suara asing dan masukan sensorik.

Posner dan Raichle (1994) mengusulkan model perhatian yang melibatkan tiga jaringan, dengan area otak tertentu yang terlibat untuk setiap jaringan. Jenis jaringan yang diaktifkan tergantung pada seberapa banyak kesadaran yang diperlukan untuk tugas perhatian tertentu. Jaringan pertama terdiri dari bagian depan kanan otak dan sistem yang berjalan melalui batang otak yang memungkinkan pemeliharaan kewaspadaan dan kesiagaan. Sistem ini merupakan jaringan paling dasar untuk perhatian dan memungkinkan seseorang untuk memperhatikan lingkungan. Jaringan kedua meliputi bagian posterior otak dan struktur di pusat otak yang berperan dalam pelepasan dan orientasi perhatian pada objek atau lokasi stimulus baru. Jaringan ketiga, yang paling kompleks, terdiri dari struktur pusat yang dalam dan bagian depan otak, yang semuanya telah terlibat dalam jaringan perhatian eksekutif. Jaringan eksekutif ini merencanakan dan mengatur informasi yang hadir setelah itu dibawa ke kesadaran. Menurut Posner (1994), tiga tahap diperlukan bagi seorang individu untuk memperhatikan suatu stimulus. Pertama, orang tersebut harus melepaskan perhatian dari fokus saat ini. Kedua, orang tersebut harus mengalihkan atau mengalihkan perhatian pada stimulus baru. Ketiga, orang tersebut harus memberikan perhatian pada stimulus baru. Orang yang memiliki kesulitan perhatian (ADHD, lesi otak tertentu, dll.) mungkin mengalami masalah pada salah satu dari tiga tahap ini.

Bahan Literasi Psikologi

Donald E. Broadbent (1970). “Stimulus set and response set: Two kinds of selective attention.” dalam D. I. Motofsky (ed.), Attention: Contemporary theory and analysis (pp. 51–60). New York: Appleton-Century-Crofts.

Michael J. Posner dan Marcus E. Raichle, (1994). Images of mind. New York: W. H. Freeman.

Marty G. Woldorff dan Steven A. Hillyard. "Modulation of early auditory processing during selective listening to rapidly presented tones." Electroencephalography and clinical neurophysiology 79, no. 3, (1991): pp. 170-191.

Posting Komentar untuk "Perhatian atau Atensi menurut Psikoneurologi"